Migrain adalah penyakit yang bercirikan nyeri hebat pada satu sisi kepala dengan denyutan di pelipis yang datang secara berkala. Kata migrain berasal dari bahasa Yunani yaitu hemicrania (hemi = setengah, cranium = tengkorak kepala). Serangan sakit kepala migrain dapat terjadi beberapa kali setahun sampai beberapa kali seminggu, dengan lama serangan biasanya 1-2 jam.
Migrain atau sakit kepala sebelah sebenarnya belum diketahui secara pasti penyebabnya. Namun, diperkirakan jenis sakit kepala ini disebabkan karena adanya hiperaktifitas impuls listrik otak yang meningkatkan aliran darah di otak sehingga terjadi pelebaran pembuluh darah otak serta proses inflamasi (luka radang). Migrain meskipun dirasakan di sebelah sisi kepala, terkadang nyerinya bisa berpindah atau mengenai kedua sisi sekaligus.
Menurut hasil penelitian, migrain tiga kali lebih sering dialami oleh wanita daripada laki-laki. Diperkirakan diderita oleh 25 % wanita dan 10 % laki-laki di seluruh dunia. Frekuensi dan intensitas serangan penyakit migrain kadang-kadang meningkat saat penggunaan pil antihamil, selama hamil dan ketika hipertensi.
Migrain pada wanita hamil harus segera ditangani oleh dokter karena dikhawatirkan bisa memengaruhi janin yang dikandung. Apabila sebelum hamil belum pernah mengalami migrain, maka resiko terjadinya migrain pada saat hamil sebesar 1 – 2 %. Bila sudah pernah mengalami migrain sebelum hamil, maka resikonya meningkat menjadi 50-80 % pada akhir bulan ketiga kehamilan.
Ternyata migrain juga memiliki tipe dan golongannya.
- Migrain biasa
Gejalanya : nyeri berdenyut di salah satu sisi kepala dengan intensitas sedang hingga berat. - Migrain klasik
Gejalanya : gangguan penglihatan seperti melihat garis bergelombang, cahaya terang, bintik gelap, atau tidak dapat melihat benda dengan jelas. - Migrain haid
Umumnya timbul beberapa hari sebelum, saat atau sesudah haid. - Migrain komplikasi Gejala : sering disertai gangguan sistem saraf seperti mati rasa pada kulit dan geli, kesulitan dalam berbicara atau mengerti pembicaraan, tidak mampu menggerakkan lengan dan kaki.
Migrain dapat timbul karena kelelahan, perubahan hormon, tekanan darah, penyakit asma, depresi, atau penyakit berat semisal tumor atau infeksi. Faktor pencetus migrain yang paling dominan adalah konsumsi makanan tertentu yang bisa memicu migrain, kurang tidur atau tidur yang berlebihan, tidak makan (diet) yang menyebabkan kadar gula darah sangat rendah atau hipoglikemia, stress (fisik dan mental), dan tekanan emosi, bau-bauan yang menyengat, dan paparan sinar matahari yang berlebihan, perubahan suhu yang mendadak, dan faktor hormonal.
Faktor hormonal yang menjadi pencetus migrain terjadi pada saat:
- Saat haid, akibat berubahnya kadar hormon estrogen dan progesteron.
- Saat meminum pil antihamil, juga akibat naik turunnya kadar hormon-hormon kewanitaan (estrogen, dan progesteron).
- Saat terdapatnya gangguan/masalah kandungan, misalnya siklus haid yang tidak teratur, kista indung telur, atau setelah menjalani operasi pengangkatan rahim (akan mengalami serangan migrain dengan kecenderungan dua kali lipat lebih besar).
- Saat masa kehamilan, dimana banyak terjadi perubahan hormon dalam darah.
- Perbaiki pola makan Anda dengan memperbanyak makan makanan yang mengandung vitamin B2, seperti gandum, kacang-kacangan dan polong-polongan, daging merah dan perbanyaklah minum air putih setidaknya 8 gelas sehari.
- Penderita migrain yang juga mengalami mual dan rasa tidak enak di perut bisa mengkonsumsi jahe atau makanan yang mengandung jahe.
- Anda harus selalu mengontrol lemak dalam darah karena bisa memicu migrain. Kurangi makanan yang berlemak jenuh, saus, gorengan.
- Penderita migrain peka teradap cahaya, oleh karenanya disarankan untuk beristirahat di tempat yang gelap dan tenang, dan buat diri Anda rileks.
- Anda bisa mengompres kepala dengan es atau air dingin untuk menyempitkan pembuluh darah.
- Hangatkan dan istirahatkan leher Anda dengan pijatan lembut, karena migrain juga bisa disebabkan karena leher yang kelelahan.
- Hindarkan segala pemicu dan penyebab-penyebab migrain, misalnya tidur yang berelebihan, atau kurang tidur, polusi, stress, sinar matahari yang terlalu terang atau pantulan sinar matahari.
- Anda boleh saja mengkonsumsi obat sakit kepala. Bagi Ibu hamil obat yang relatif cukup aman untuk dikonsumsi yaitu, golongan analgetik misalnya acetaminophen (paracetamol), aspirin, antireptik.
- Hindari mengkonsumsi zat-zat yang kurang baik bagi tubuh, misalnya alkohol, anggur merah (wine), feniletilalamin dalam coklat, kafein, keju yang mengandung asam amino tiramin (dalam keju masak seperti brie, camembert) yang mampu mengurangi serotonin dalam otak sehingga aliran darah terganggu.
- Penderita migrain biasanya lebih sensitif terhadap zat aditif dalam bahan makanan, seperti MSG, nitrit, aspartame (pemanis buatan),tetrazin, dan sulfite (dalam minuman alcohol dan wine).
Sumber: www.informasitips.com